Senin, 19 Oktober 2015

Hidupku, Tunaku

Nelayan Tuna Traditional di Aceh
Anda pasti pernah makan ikan. Setidaknya pernah melihat ikan di pasar atau di supermarket atau yang dimasak oleh ibu dirumah. Tahukah anda bahwa proses penangkapan ikan membutuhkan
perjalanan yang tidak semudah memakannya. Ikan tuna adalah salah satu ikan favorit yang banyak dikonsumsi di Indonesia.

Di malam hari saat kebanyakan orang sudah terlelap tidur, para nelayan berangkat ke tengah laut untuk menangkap ikan, khususnya ikan tuna. Malam hari adalah saat yang baik untuk pergi melaut karena perjalanan dari tepi pantai sampai ke tengah laut membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga sampai ditengah laut diharapkan sudah menjelang pagi dimana saat yang tepat bagi nelayan untuk mulai menangkap ikan tuna.

Indonesia dikenal sebagai penghasil ikan tuna terbesar di dunia. Ada lebih dari 48 spesies tuna, 5 diantaranya adalah Albakora, Tuna Sirip Biru Atlantik, Cakalang, Madidihang (Tuna Sirip Kuning) dan Tuna Mata Besar (sumber: wikipedia). Ikan tuna adalah perenang handal. Kecepatannya bisa mencapai 77 km/jam. Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi. 

Tuna segar adalah santapan favorit bagi masyarakat Jepang dengan menu makanan Sashimi. Oleh karena itu banyak nelayan yang ingin menangkap tuna tetapi hanya sedikit yang bisa mendapatkan tingkat A (Grade A) sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. (jw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar